Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau
pada perdagangan Jumat pekan ini. Penguatan IHSG melanjutkan penguatan
yang terjadi pada perdagangan sehari sebelumnya.
Pada
prapembukaan perdagangan saham, Jumat (15/1/2016), IHSG naik 5,80 poin
atau 0,13 persen ke level 4.518,98. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,21
persen ke level 788,06.
Penguatan indeks tersebut berlanjut pada
pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB. IHSG naik 18,20 poin atau 0,40
persen ke 4.532,68. Indeks LQ45 ikut naik 0,50 persen ke level 790,78.
Seluruh indeks acuan berada di zona positif pada pembukaan perdagangan
hari ini.
Ada 82 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 13 saham melemah dan 35 saham lainnya diam di tempat.
Total
frekuensi perdagangan saham sekitar 4.404 kali dengan volume
perdagangan saham 71,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar
Rp 127,7 miliar. Di awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi
4.518,98 dan terendah 4.540,16.
Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham aneka
industri menguat paling besar, yakni 1,07 persen. Sektor saham barang
konsumsi menyusul dengan naik 0,94 persen.
Berdasarkan data RTI,
investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 30 miliar.
Sementara pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 30 miliar.
Saham-saham
yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham PSDN
naik 13,97 persen ke level Rp 155 per saham; saham CMPP menguat 9,24
persen ke level Rp 120 per saham; dan saham VINS mendaki 7,78 persen ke
level Rp 93 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain
saham GWSA turun 9,65 persen ke level Rp 103 per saham; saham MDRN
melemah 8,33 persen ke level Rp 110 per saham; dan saham MBSS
tergelincir 6,81 persen ke level Rp 260 per saham.
Analis PT
First Asia Capital, David Sutyanto menjelaskan, pada perdagangan saham
sesi pertama kemarin, investor lebih banyak melakukan menyusul
meningkatnya risiko pasar, terutama dipicu teror bom yang melanda
Jakarta.
"Di luar sentimen teror bom, pergerakan pasar sudah
cenderung negatif terimbas faktor kawasan dan global," jelasnya. IHSG
sempat anjlok 1,72 persen pada penutupan sesi pertama.
Namun
kepanikan pasar akibat teror bom tidak berlangsung lama. Langkah Bank
Indonesia (BI) yang secara mengejutkan menurunkan tingkat bunga BI Rate
25 basis poin menjadi 7,25 persen berhasil memulihkan pasar sehingga
IHSG ditutup hanya koreksi 23,998 poin atau 0,53 persen di 4513,181.
Melanjutkan
perdagangan akhir pekan ini, dan ditopang rendahnya risiko pasar
global, IHSG diperkirakan berpeluang menguat terbatas.
"Langkah
BI yang melonggarkan likuiditas akan menopang sentimen positif atas
saham-saham sektoral yang sensitif interest-rate seperti perbankan,
otomotif, dan properti," ia menambahkan.
Sementara kenaikan harga
minyak mentah menjadi momentum positif rebound saham berbasiskan
komoditas. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.490 hingga 4.570.
(Gdn/Zul)*
Berita ini dari : www.liputan6.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ledakan di Thamrin Tak Berpengaruh, IHSG Menguat ke 4.532,68"
Post a Comment